Beranda | Artikel
Keistimewaan dan Keutamaan Puasa Bagian 2
Jumat, 25 Mei 2018

Bersama Pemateri :
Mutiara Sahur

Keistimewaan dan Keutamaan Puasa Bagian 2 merupakan untaian mutiara sahur dan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Kajian ini disampaikan pada 4 Ramadhan 1439 H / 20 Mei 2018 M.

Download kajian sebelumnya: Keistimewaan dan Keutamaan Puasa

Ceramah Agama Islam Tentang Keistimewaan dan Keutamaan Puasa Bagian 2

Kajian ini adalah lanjutan dari kajian sebelumnya. Adapun pada kajian sebelumnya telah dibahas 15 keistimewaan puasa. Adapun keistimewaan selanjutnya adalah:

16. Puasa dan Al-Qur’an memberikan syafaat untuk orang yang melakukannya

Dihari kiamat, kita sangat membutuhkan amal. Dihari itu harta, anak-anak jabatan, saudara tidak bermanfaat lagi. Yang bisa menolong kita dihari kiamat kelak adalah amalan kita. Maka ketika kita berpuasa, ternyata puasa ini memberikan syafaat. Dia akan meminta kepada Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

“Puasa dan Al Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba kelak pada hari kiamat. Puasa akan berkata,’Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat di siang hari, maka perkenankanlah aku untuk memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al Qur’an juga berkata, ’Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, maka perkenankanlah aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka syafaat keduanya diperkenankan.’” (HR. Ahmad, Hakim, Thabrani; shahih)

17. Puasa bisa menghilangkan kedengkian 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ يُذْهِبْنَ وَحَرَ الصَّدْرِ

“Puasa bulan Kesabaran dan puasa tiga hari di setiap bulan menghilangkan penyakit hati”

Sementera keselamatan kita nanti dihari kiamat tergantung keselamatan hati kita. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ﴿٨٨﴾ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّـهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ﴿٨٩﴾

(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,” (QS. Asy Syu’ara[26]: 88-89)

18. Puasa merupakan salah satu pintu kebaikan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan ada tiga pintu kebaikan. Pertama sedekah, kedua puasa dan yang ketiga adalah shalat malam. Ketika kita berpuasa, maka akan terbuka pintu kebaikan. Artinya puasa ini akan membuka pintu-pintu kebaikan yang lain. Tiga perkara yang disebutkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam ini ada semua dalam bulan ramadhan.

Muadz bin Jabal meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:

أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ؟ الصَّوْمُ جُنَّةٌ، والصَّدّقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ، وَصَلاَةُ الرَّجُلِ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ

Maukah aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan? Puasa itu adalah tameng, sedekah itu memadamkan(menghapuskan) kesalahan seperti air memadamkan api dan shalatnya seseorang pada tengah malam.” (HR. At Tirmdzi)

19. Orang yang wafat dalam keadaan berpuasa, Allah pasti masukkan ia kesurga

Hudzaifah ibnul Yaman berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَالَ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

Siapa yang menyatakan Laa ilaaha illallah ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan ikrar ini, maka dia masuk surga. Siapa yang berpuasa dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan puasa ini, maka dia masuk surga. Siapa yang sedekah dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan sedekah ini, maka dia masuk surga.” (HR. Ahmad).

Tentunya kita berharap agar wafatnya khusnul khotimah. Oleh karena itu harus mempunyai kebiasaan kebaikan. Salah satu yang sangat baik untuk dibiasakan adalah puasa.

20. Orang yang senantiasa menjaga puasa, akan disediakan kamar yang istimewa didalam surga

Disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

Kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa saja yang tutur katanya baik, gemar memberikan makan (pada orang yang butuh), rajin berpuasa dan rajin shalat malam karena Allah ketika manusia sedang terlelap tidur.” (HR. Tirmidzi)

21. Do’a tidak akan ditolak

Orang yang sedang berpuasa, do’anya pasti didengar oleh Allah subhanahu wa ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ثَلَاثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ : وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ

“Ada tiga golongan manusia yang do’anya tidak akan ditolak : Orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’anya orang yang dizhalimi, Allah akan mengangkat doanya sampai di atas awan dan dibukakan pintu-pintu langit untuknya, dan Allah berfirman : Demi keagungan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu meskipun tidak serta merta.” (HR. Tirmidzi)

Maka dari itu perbanyaklah berdo’a ketika sedang berpuasa, adapun hadits “orang yang berbuka puasa memiliki do’a yang tidak ditolak” maka itu haditsnya dhoif.

Allah berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ ﴿١٨٦﴾

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah[2]: 186)

Lihatlah saudaraku, Allah menyisipkan ayat do’a ditengah ayat-ayat puasa. Hal ini mengisyaratkan kepada hadits ini. Bahwa do’a orang yang berpuasa tidak akan ditolak oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Simak Penjelasan Lengkapnya dan Download mp3 Ceramah Agama Islam Tentang Keistimewaan dan Keutamaan Puasa Bagian 2


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/31232-keistimewaan-dan-keutamaan-puasa-bagian-2/